Integritas bagi saya adalah..

Hari ini saya ingin menulis tentang masalah integritas. Hal ini membuat saya tertarik ingin membahasnya karena beberapa kali menemukan kejadian tersebut. Mungkin tidak hanya ditemukan dalam hal besar saja seperti Integritas seorang presiden, pimpinan ataupun yang lainnya. Akan tetapi hal ini yang berhubungan dengan hal kecil yang saya temukan dalam kehidupan saya saat ini. Saya mengakui bahwa saya sangat menjunjung tinggi yang namanya integritas. Menurut saya, integritas dapat mencerminkan semua bentuk sifat lainnya yang dimiliki oleh manusia. Saya mengakui bahwa saya belum mampu menjadi seorang yang memiliki integritas yang baik atau tinggi, tetapi setidaknya saya berusaha dan menyadari untuk bisa menjadi pribadi yang memiliki integritas yang tinggi.

Orang yang tidak memiliki integritas tidak sama dengan seorang yang memiliki idealisme yang tinggi. Sebuah idealisme belum tentu berbarengan dengan integritas, bisa saja idealisme yang kita pegang belum tepat, sedangkan integritas secara umum benar. Contohnya: integritas berhubungan dengan sikap tanggungjawab, jujur, dan dapat dipercaya. Dan tentu itu benar. Sedangkan idealisme, contoh: tidak ingin bekerja di perusahaan yang tidak berhubungan dengan majornya saat kuliah, tidak ingin merokok (bisa saja runtuh saat2 tertentu).

Oke, kembali kepada kejadian yang berhubungan dengan integritas yang saya temui akhir-akhir ini. Seperti pengakuan sebelumnya saya memang belum menjadi orang yang memiliki integritas yang baik karena saya masih sering lalai dengan janji yang saya ucapkan untuk diri saya sendiri (terkadang dengan orang lain, tapi ini sangat jarang, kecuali karna hal yang tidak dapat dipastikan), saya belum menjadi orang yang konsisten. Konsistensi berakar dari integritas. Menurut saya, masalah integritas yang tidak dapat ditolerir adalah  integritas yang berterkaitan dengan kepentingan orang lain atau orang banyak. Saat kita masih berusaha atau masih belum berintegritas (konsisten) dengan diri kita (bukan mengampangkan), setidaknya kita harus dapat memegang tinggi integritas kita terhadap orang lain. Maksudnya disini adalah, kita tidak menjadikan kepentingan pribadi diatas kepentingan orang lain. Akhir-akhir ini saya menemukan gelaja tersebut di sekitar saya, entah benar atau salah. Tapi yang saya rasakan begitu. Contohnya seorang teman yang awalnya tidak mau pergi, dan menjelaskan banyak hal terkait alasan kuat yang dia punya untuk tidak ingin pergi tetapi tiba-tiba berubah karena pengaruh/ajakan orang tertentu (bukan karena keinginan dirinya sendiri sepertinya), menurut saya itu adalah sebuah inkonsistensi dalam bertindak. Saya mengakui, saya juga sering begitu, tapi hal ini berdasarkan keinginan pribadi bukan karena orang lain (alasan pertama). Dan selanjutnya adalah terkait ada atau tidaknya kepetingan orang lain yang terlibat dengan keputusan awal yang tidak konsistensi tadi. Menurut saya, jika saya tidak konsisten dalam melakukan sesuatu dan hal ini hanya berdampak kepada diri sendiri, menurut saya tidak masalah. Akan tetapi jika sudah berkaitan dengan orang lain itu sudah beda cerita. Saya yakin setiap orang pasti pernah atau mungkin akan menemukan kejadian seperti ini. Makanya saya hanya sedikit menyayangkan jika hal ini terjadi pada orang yang saya percayai. Hmm..walaupun seseorang tersebut tidak melakukan hal itu pada diri saya, tapi dari sikapnya kepada orang lain akan mencerminkan kemungkinan hal itu bisa saja terjadi pada diri kita nantinya. Semoga hal ini tidak terulang lagi. Semoga hal ini tidak terjadi kepada saya, dan saya akan berusaha konsisten dan memiliki integritas terhadap diri sendiri dan orang lain. Amin


Nb: konsistensi yang paling ingin diperbaiki dan dijaga adalah dengan Allah (terkait ibadah), semoga saya selalu mendapat hidayahNya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-cerita Horor dan Hantu di Kampus IPB

Nama-Nama Murid Hogwart dan Tokoh Harry Potter

The Last Stories about Jobseeker for The Night!