Kampung akan membawamu pulang.

Ya, sudah beberapa hari di rumah. Melihat berbagai fenomena fenomena yang terjadi di masyarakat. Saya adalah salah seorang pemerhati yang suka memberikan penilaian. Hmm.. penilaian bukan berarti pada suatu yang baik atau buruk, tapi lebih kepada memunculkan sebuah persepsi yang akhirnya dapat menuntun kita dalam sebuah kesimpulan yang dapat menciptakan sebuah perubahan yang lebih baik.

Beberapa hari ini, selalu dihabiskan dengan banyak diskusi panjang dengan beberapa orang yang berbeda. Belajar dari banyak karakter, dari banyak pola pikir, atau dari berbagai sudut pandang menjadikan diri ini semakin terpacu untuk terus belajar dan belajar dan sekaligus untuk berusaha memperbaiki diri. Ya, jawaban utama dari semua hal itu adalah "Mendengarkan dan Menghargai" Mungkin bukan cuma hal itu yang didapatkan dari beberapa kejadian akhir-akhir ini, banyak sekali pemikiran2 baru dalam diri yang bermunculan, dari sikap memahami, mensyukuri dan menumbuhkan semangat baru.

Hanya ingin sedikit berbagi cerita yang mungkin dapat diambil pembelajaran di dalamnya. Kejadian yang pertama yaitu hasil diskusi dengan ketua Remaja Mesjid Raya Marunggi. Malam kemaren, kita berdiskusi dari selesai taraweh sampai sahur, Walaupun menghabiskan waktu yang banyak tapi hal itu sangat produktif dan memberikan manfaat menurut saya. Banyak hal baik yang dapat diambil dari diskusi tersebut, mulai dari pembahasan masalah organisasi, berbagi pengalaman organisasi sampai kepada masalah-masalah dalam bermasyarakat. Ya, tak bisa dipungkiri bahwa setiap kejadian harus ada sebuah pengertian didalamnya, tak selamanya kita dapat memegang teguh sebuah idealisme yang kadang tak layak untuk diterima banyak orang. Kita adalah seorang manusia yang harus terus belajar untuk memahami, tidak hanya sekedar merasa puas dengan apa yang telah dimiliki saat ini. Setiap orang punya permasalahannya masing-masing, setiap orang punya cara masing-masing, tapi yang harus disadari bahwa apapun itu setiap manusia memiliki tujuan yang baik dalam melaksanakan aktivitasnya. Selalu ada motif dan keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk diri dan orang lain.

Hal yang paling menonjol yang saya dapatkan dari hasil diskusi tersebut adalah bentuk atau proses dalam sebuah organisasi. Ya, terdapat beberapa hal yang dapat dibandingkan antara pengalaman yang saya dapat dengan yang didapatkan orang lain. Contohnya adalah bentuk organisasi eksternal dan internal mahasiswa ataupun yang lainnya. Mekanisme yang dijalani memang jauh berbeda, ada yang berorientasi hasil dan ada yang berorientasi proses. Pengabungan dua hal ini akan mampu memberikan pemahaman bahwa tidak ada yang sia-sia dan tidak ada hal yang baik dan baru, semua itu hanya tergantung kepada cara kita menerima, tergantung kepada kecocokan kita dalam melaksanakan hal tersebut. Saya selalu mewanti-wanti diri saya sendiri untuk tidak memikirkan bahwa satu hal lebih baik dari yang lainnya, tapi semua hal itu harus dikembalikan kepada diri sendiri, apakah hal itu layak untuk diterima atau tidak, apakah hal tersebut baik untuk diri kita tapi tidak baik untuk orang lain dan sebaliknya. Hasil semua diskusi tersebut bermuara pada keinginan untuk memberikan sebuah manfaat untuk diri dan orang lain terutama untuk desa kita. 

Cerita kedua adalah cerita tentang seorang teman yang selalu saya banggakan, seorang teman yang slalu saya kagumi meskipun dalam keadaan yang menurut sebagian orang tidak baik. Entahlah, saya merasa bahwa saya sepeti tahu apa yang mungkin dia rasakan. Dia seperti kehilangan tujuan hidupnya dan hanya menerima apa yang ada saat ini dan menyebutnya dengan sebuah Takdir. Saya menyadari dia juga ingin melakukan banyak hal, hanya saja dia kehilangan harapan dan seolah memutuskan untuk menyerah. Entah hal ini pantas untuk diceritakan atau tidak tapi saya hanya ingin mengambil hikmah dari kejadian ini. Cerita ini bermula dari sepulang taraweh di mesjid. Ya, hampir setiap pulang taraweh saya dihampiri oleh orang tua dari teman saya ini, dia selalu berpesan dan meminta saya untuk dapat berbicara dengan anaknya. Sebenarnya, saya juga sudah lama berniat untuk bertemu dan berbagi cerita dan berbagi pikiran dengannya. Dan kesempatan itu saya dapatkan malam hari ini. Saya selalu mengaguminya, saya selalu memandangnya adalah orang baik, memandang dia seorang teman yang setara dan atau lebih dari diri saya, mungkin hanya karena kondisi saja yang membuatnya seperti saat ini. Saya selalu berdoa untuknya, semoga dapat kembali menjadi seorang yang saya kenal saat kecil dulu. Seorang yang keren. Untuk sahabat kecilku, saya selalu menaruh harapan untuk kesuksesan kita bersama. Semoga...

Ya, mungkin itu sedikit cerita yang bisa saya sampaikan saat ini. Cerita dimana, belajar itu harus dilakukan dalam kondisi apapun. Belajar dari siapapun dan kondisi apapun. Dengan kejadian akhir2 ini saya termotivasi untuk dapat mengenal orang lebih banyak, termotivasi untuk mulai menghilangkan sikap introvert dan tidak peduli. Karena semua hal itu dimulai dari kepedulian dan kepekaan kita terhadap sesama dan akhirnya akan bermuara kepada diri sendiri. Ya, untuk perubahan. Sekian dan selamat malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-cerita Horor dan Hantu di Kampus IPB

Nama-Nama Murid Hogwart dan Tokoh Harry Potter

The Last Stories about Jobseeker for The Night!