Cerita tentang Seorang Teman Pekerja Keras

Selamat siang, akhir-akhir Ramadhan akan jadi moment reunian jika berada di kampung. Nanti sore adalah reuni perdana yang bakalan saya hadiri yaitu reuni sekaligus buka bersama bareng Aia Aka, yeah you know lah kalo untuk kegiatan ini selalu ditunggu oleh kami para Aia Aka. Sebenarnya kemaren adalah reuni sekaligus buka bersama alumni MTsN Model, tapi berhubung karena saya juga mengikuti acara penutupan MTQ RISMA di Marunggi, jadinya saya memutuskan untuk tidak ikut reuni walaupun sebenarnya juga sedikit kurang seangat mengikuti acara tersebut.

Ya, sedikit mau cerita. Kemaren malem atau tadi malem ga jadi ikutan penutupan. Cuma bisa sekedar bantu-bantu persiapan dari sore sampe abis taraweh. Hmm..ga bisa ngikutin acaranya saat berlangsung alasannya karena kemaren itu saya ketemuan sama Hadi Mulya Zuhri. Yap, salah seorang teman yang luar biasa di Aia Aka. Diskusi dan nongkrong tadi malem memang keren. Selalu menjadi tertarik dengan kisah dan pengalaman orang lain.

Sedikit cerita, kalo ga salah dulu sempat nulis juga di blog tentang Hadi. Seorang manusia keren yang punya cita-cita mulia dan pekerja keras. Saya teringat saat tahun 2011, saat kita baru awal-awal lulus dari SMA. Kalo ga salah Hadi pernah ngobrol dan curhat tentang pendidikannya. Saat itu malam hari, cuma kami berdua. Ya, emang jarang-jarang sih kalo kita main berdua. Dia mengunjungi saya ke rumah dan ngajak main muter-muter Kota Pariaman sambil ngobrol. Pembahasan yang kita diskusikan saat itu adalah tentang keputusan dia kenapa memutuskan berhenti kuliah dan ingin melakukan sesuatu yang seharusnya dia lakukan. Sesuatu yang sangat luar biasa dan sedikit di luar yang saya bayangkan. Awal dia bercerita tentang hal tersebut, saya merespon dengan sedikit prihatin dan menyesalkan keputusannya. Akan tetapi, setelah mendengar penjelasannya tentang keputusan tersebut saya sangat terharu. Ya, saya masih ingat ketika dia memutuskan berhenti kuliah karena dia tidak ingin menjadi seorang yang egois yang nantinya akan menyebabkan timbulnya masalah baru. Hadi adalah putra sulung dari keluarganya dan mempunyai beberapa orang adik dan seorang kakak perempuan. Dari penjelasannya, saya melihat Hadi adalah seorang yang penuh kasih sayang terhadap keluarga.

Saya sangat bangga dan terharu ketika mendengar Hadi bercerita tentang kondisinya. Saya tahu kalo dia adalah orang yang hebat dan juga berprestasi. Dia berhasil lulus di UNAND dengan jurusan Teknik. Saya masih teringat kata-kata yang dilontarkan malam itu, kalo ga salah seperti ini "Awak nio mambahagiaan urang tuo wak lo kawan, adiak-adiak wak kini masih sekolah. Kalo wak kuliah kini, beko baa nasib adiak-adiak wak. Waktu tu yo lah hampia sabulan wak lai mancubo masuak kuliah tapi kayaknyo wak ndk bisa doh kawan. Kalo minta kebutuhan ka gaek wak sagan lo, bisa jadi nyo sadang susah lo, apalagi usaho ayah wak sadang mundur. Beasiswa Bidik Misi wak alun jo jaleh sampai kni lai. Baa lo wak ka hiduik di Padang kawan? Apalagi mancaliak baa nasib adiak-adiak wak bisuak ko. Makonyo wak nio ambiak keputusan ko dan nio karajo se lai kawan"

Mendengar kata-kata tersebut seperti saya tertampar sendiri, banyak hal yang seharusnya disyukuri, mungkin banyak orang-orang yang tidak lebih beruntung. Tapi dibalik itu semua, saya selalu salut dengan kerja kerasnya. Dan saat diskusi tadi malam saya sudah menemukan jawaban dari kesalutan-kesalutan saya kemaren. Dia berhasil membuktikan bahwa semua hal yang dilakukan dengan keinginan, keyakinan dan kerja keras pasti membuahkan hasil. Tadi malam dia bererita tentang bagaimana pengalamannya selama menjadi seorang pengusaha muda, mulai dari bekerja jadi karyawan selama dua bulan di koperindak dan dinas di luar provinsi sampai akhirnya memulai usaha dan membantu om dan tantenya di Toko Grosir Alat Pancing di Pasar Raya Padang. Hmm...dia juga sempat diceramahi oleh om nya tentang keputusanya yang dia buat dan inilah alasan awal dia mulai bekerja dan sukses dalam bidang bisnis grosir. Ya, saya sangat bangga kepadanya, hal ini kembali memberikan dan mengingatkan saya bahwa kita harus selalu bersyukur dan berusaha. 

Dari diskusi panjang dengan Hadi tadi malam saya tidak hanya belajar dari kerja kerasnya tapi secara tidak langsung saya juga mendapatkan seminar dari seorang businessman muda. Ya, dia bercerita tentang kehidupan nyata dunia bisnis, yang selama ini saya pelajari di bangku perkuliahan. Sebenarnya kondisinya tidak jauh beda. Hal yang saya sadari dari inti bisnis adalah keberanian memulai dan mencoba. Teori2 yang saya pelajari di bangku perkuliahan memang tidak jauh berbeda, cuma mungkin perbedaan yang ada di dunia nyata dibuat menjadi lebih simple dan disesuaikan dengan kondisi, tidak seperti normatifnya dalam teori yang akan lancar-lancar saja. Ya, intinya tadi malam saya merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengobrol santai dengan seorang teman yang luar biasa tadi. Semoga kita dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak nanti. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-cerita Horor dan Hantu di Kampus IPB

Nama-Nama Murid Hogwart dan Tokoh Harry Potter

Ih wow.... Ketupat and Final destination......!!!!