Buat apa nulis di blog? buat curhat dan pamer?
Hello, July!
Pagi ini tiba-tiba ingin menulis. Pagi ini membuat saya kembali teringat kebiasaan-kebiasaan positif saat menjalani aktivitas di rumah. Udah empat tahun di Bogor dan rumah adalah tempat paling nyaman yang mampu membuat diri ini tenang. Mengingat empat tahun lalu, setiap pagi datang rasanya semangat mulai memanas setiap kali akan pergi ke sekolah dan berharap berbagi canda dengan teman-teman di kelas. Ternyata semua sudah berubah ya? sekarang sepertinya tidak secetar dulu, kalo kata haji Rhoma Irama "Darah muda, semangat yang berapi-api". Ya, memang tidak dapat dipungkuri, walau saya belum setua yang saya pikirkan tapi semangat itu memang semakin lama bisa semakin redup. Tidak seperti dulu. Dan sudah seharusnya untuk selalu menjaga semangat dan motivasi untuk menjadi lebih baik setiap harinya.
Sekarang udah puasa, Terakhir kali ngepost di sini adalah ketika saya kembali merenung dan mempositifkan diri. Hmm..Saya teringat satu kejadian ketika seorang teman bertanya "Buat apa nulis di blog? buat curhat dan pamer?" Entah kenapa pertanyaan ini kembali teringat dan ingin saya bahas. Tiba-tiba pertanyaan itu terlintas dan Saya memikirkannya tanpa sengaja dan mulai menganalisanya. saya memikirkan sesuatu, apa karena isi postingan ini berceritakan tentang hal-hal yang ingin memamerkan apa yang saya lewati dan bertujuan untuk menyombongkan diri? hmm..hal itu jauh dari apa yang ada dikenyataannya. Yang saya capai bukan apa-apa, yang saya lewati mungkin hal yang biasa. Tapi, mungkin karena memperlihatkan mimpi yang terlalu tinggi atau kegalauan yang luar biasa yang tidak sepantasnya dan tak selayaknya dituliskan di blog ini tanpa dibarengi dengan sesuatu yang bisa dicapai seharusnya. Banyak muncul hipotesa baru tentang pertanyaan tadi, walaupun saya tahu yang jelas mungkin pertanyaan tersebut bertujuan untuk kebaikan juga. Mengingatkan kita untuk jangan menuliskan kegalauan yang berlebihan atau menuliskan harapan yang berlebihan ataupun hal lainnya yang berlebihan yang dirangkai dengan kata-kata.
Mungkin, pertanyaan tadi agak terabaikan karena sebuah argumen dari seorang teman yang selalu memberikan energi-energi positif kepada saya. Ya, selalu sperti itu saat pulang bareng naik kereta atau hanya berdiskusi kecil saat makan di cafe. Seorang teman tersebut bilang bahwa kita menulis itu untuk merangkum apa yang pernah terjadi pada diri, mempositifkan diri dengan tidak merendahkan orang lain dan tidak menyombongkan diri, menulis itu menginspirasi. Ya, saya setuju dengan hal tersebut dan menurut saya tujuan saya menulis selama bertahun-tahun di sini adalah untuk itu. This story about my journey, my sadness and happiness. So, dont worry what is thought of people.
Selalu berpikir positif dan melihat semua hal dengan dari banyak sisi. Dan sisi terbaik yang dapat memberikan dampak posiiflah yang harusnya dijadikan pegangan dan dijalani sepenuh hati. Oke, cerita lainnya adalah seorang teman SMA saya juga pernah bilang bahwa saya ambisius. Hmm..saya belum memikirkan makna dari kata2 tersebut. Ambisius? saya rasa saya tak sekeren itu atau saya rasa saya tak separah itu. Dua sisi mata uang yang berbeda, entah kata itu bermakna postif entahlah itu negatif yang jelas this is me, and i'am enjoy with my self.
Ya, beberapa bahasan diatas itu teringat mungkin karena pembahasan dengan seorang teman di kereta kemaren, seorang pemimpi yang luar biasa, seorang yang strong dan pekerja keras, seorang yang percaya dengan keajaiban bermimpi. Terimakasih telah meyakinkan bahwa diri ini berharga, setiap orang berharga sesuai dengan apa yang mereka lakukan dan capai untuk diri mereka.
Oke, sedikit bocoran, Saya sekarang udah selesai sidang, akhirnya udah mulai bisa memajang nama dengan gelar Sarjana Ekonomi, meskipun belum sepenuhnya resmi karena belum punya SKL. hehe, selain itu beberapa kejadian di hidup saya ternyata lebih indah daripada yang selama ini saya tidak syukuri. Bertemu alumni keren, diberi kesempatan berinteraksi dengan tokoh2 keren secara langsung dan intens, membantu para direktur perusahaan ternama, atau hanya skedar bertemu dan chat via BBM ato WA dengan para pengusaha sukses mampu menjadikan diri ini kembali menumbuhkan kepercayaan diri. Saya adalah saya yang pikirkan. Selamat bepuasa dan selalu syukuri setiap kejadian dalam hidup, galau dan ga nya hidup lo, lo yang tentuin.
nb: berusaha sedikit formal dengan menggunakan kata "saya". Hahaha
Komentar
Posting Komentar