Hai April!
Diantara banyak nama bulan, april menjadi paling indah. April! wow itu keren. entah mengapa karena enak didengar, enak dibilang, seperti nama nyata di dunia bukan nama bulan.
Gue masih ujian, menyenangkan. Seru! semua mata kuliah ini asik dan semakin nyata, bukan hanya teori yang rasanya susah diterima akal sehat untuk diterapkan.
kabar gue? masih sama. sama dengan rindu perubahan. 21 tahun itu keren bos, kalo di luar negeri mungkin gue udah bebas melakukan apapun. Hmm...ya, sekarang gue merasa lebih dewasa. lebih berpikir tentang semua esensi yang gue perbuat bukan tentang apa yang dikatakan oleh mereka. Karena ini hidup gue, gue tahu apa yang jadi prioritas dan gue yakin gue sukses. Saat gue bisa lakuin yang gue suka itulah bahagia dan itulah hidup bukan tentang apa yang membuat mereka puas.
Pengalamanlah yang mebuat gue berpikir tentang nikmatnya hidup yang gue mau. Gue yakin semester ini gue akan menjadi yang terbaik untuk hidup gue. Gue akan lakukan apapun yang menjadikan hidup gue bermakna. Dikenang, diingat dan diakui. Bukan jadi cemoohan. Gue akan buktikan bahwa setiap pilihan yang telah gue pilih akan gue pertanggungjawabkan. Karena gue dewasa.
Bukan saatnya memikirkan hal seharusnya bukan menjadi tujuan, bukan saatnya menunaikan yang masih berada ditahap selanjutnya. Ya, sama seperti tingkat pendidikan. Semua ada jenjangnya, tapi bukan berarti harus menunggu untuk melangkah ke jenjang selanjutnya, tapi lebih tepatnya mempersiapkan tahap selanjutkan sampai menyelesaikan yang ada sekarang dengan kondisi terbaik yang ada.
Kekhawatiran dengan banyak hal hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar. lakukan sekarang yang bisa dilakukan. Gue memang tidak terlalu gila dengan cinta, karena cinta tidak rasional dan tidak bisa dilogikakan seperti pengalaman hidup. Tapi setidaknya gue belajar dengan itu semua. Gue akan menjadi yang terbaik untuk hidup gue. Untuk dia yang telah menunggu, atau untuk dia yang akan menyesal. Gue hanya tertawa. haha. Hidup itu gila, dan gue akan jadi orang yang lebih gila tentang hidup.
Sebelum gue lulus nanti gue akan membuat dan melakukan banyak hal. Banyak hal yang membuat gue puas dengan apa yang gue pilih. Sesal dan Kesakitan itu hanya bodoh. Bodoh hanya mematikan banyak kreatifitas.
Cukup panjang, tak apa karena memang sekali nulis. Gue berdrama dengan hidup? ya, karena hidup adalah sandiwara. Gue akan menjadi tokoh yang memberikan peranan yang sempurna itu sudah cukup. Walau dalam hidup tak ada yang sempurna. Menjadi orang perfect itu luar biasa, perfect dengan menghapus kekurangan, melupakan yang tidak kita punya meningkatkan apa yang telah kita punya. banga dengan diri, dengan siapapun yang selalu mendukungmu. Abaikan mereka yang hanya melirik bodoh. Mereka hanya tidak tahu apa yang telah kita punya. Tertawalah saat mereka terkejut dengan apa yang bisa kau kembangkan saat ini. Sekian. Mari belajar kembali.
Sebuah kesombongan dalam diri yang selalu tidak mau kalah dengan keadaan. Tapi gue bukanlah manusia yang idelis yang gila dengan konsep dan teori ataupun semua yang rasional. Karena Rasional adalah batas terendah dalam kreatifitas.
Sumpah ini tak jelas. Mari sudahi, ini hanya sebuah kesembongan diri. Terimakasih April telah mendengarkan kesombongan ini :)
Gue masih ujian, menyenangkan. Seru! semua mata kuliah ini asik dan semakin nyata, bukan hanya teori yang rasanya susah diterima akal sehat untuk diterapkan.
kabar gue? masih sama. sama dengan rindu perubahan. 21 tahun itu keren bos, kalo di luar negeri mungkin gue udah bebas melakukan apapun. Hmm...ya, sekarang gue merasa lebih dewasa. lebih berpikir tentang semua esensi yang gue perbuat bukan tentang apa yang dikatakan oleh mereka. Karena ini hidup gue, gue tahu apa yang jadi prioritas dan gue yakin gue sukses. Saat gue bisa lakuin yang gue suka itulah bahagia dan itulah hidup bukan tentang apa yang membuat mereka puas.
Pengalamanlah yang mebuat gue berpikir tentang nikmatnya hidup yang gue mau. Gue yakin semester ini gue akan menjadi yang terbaik untuk hidup gue. Gue akan lakukan apapun yang menjadikan hidup gue bermakna. Dikenang, diingat dan diakui. Bukan jadi cemoohan. Gue akan buktikan bahwa setiap pilihan yang telah gue pilih akan gue pertanggungjawabkan. Karena gue dewasa.
Bukan saatnya memikirkan hal seharusnya bukan menjadi tujuan, bukan saatnya menunaikan yang masih berada ditahap selanjutnya. Ya, sama seperti tingkat pendidikan. Semua ada jenjangnya, tapi bukan berarti harus menunggu untuk melangkah ke jenjang selanjutnya, tapi lebih tepatnya mempersiapkan tahap selanjutkan sampai menyelesaikan yang ada sekarang dengan kondisi terbaik yang ada.
Kekhawatiran dengan banyak hal hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar. lakukan sekarang yang bisa dilakukan. Gue memang tidak terlalu gila dengan cinta, karena cinta tidak rasional dan tidak bisa dilogikakan seperti pengalaman hidup. Tapi setidaknya gue belajar dengan itu semua. Gue akan menjadi yang terbaik untuk hidup gue. Untuk dia yang telah menunggu, atau untuk dia yang akan menyesal. Gue hanya tertawa. haha. Hidup itu gila, dan gue akan jadi orang yang lebih gila tentang hidup.
Sebelum gue lulus nanti gue akan membuat dan melakukan banyak hal. Banyak hal yang membuat gue puas dengan apa yang gue pilih. Sesal dan Kesakitan itu hanya bodoh. Bodoh hanya mematikan banyak kreatifitas.
Cukup panjang, tak apa karena memang sekali nulis. Gue berdrama dengan hidup? ya, karena hidup adalah sandiwara. Gue akan menjadi tokoh yang memberikan peranan yang sempurna itu sudah cukup. Walau dalam hidup tak ada yang sempurna. Menjadi orang perfect itu luar biasa, perfect dengan menghapus kekurangan, melupakan yang tidak kita punya meningkatkan apa yang telah kita punya. banga dengan diri, dengan siapapun yang selalu mendukungmu. Abaikan mereka yang hanya melirik bodoh. Mereka hanya tidak tahu apa yang telah kita punya. Tertawalah saat mereka terkejut dengan apa yang bisa kau kembangkan saat ini. Sekian. Mari belajar kembali.
Sebuah kesombongan dalam diri yang selalu tidak mau kalah dengan keadaan. Tapi gue bukanlah manusia yang idelis yang gila dengan konsep dan teori ataupun semua yang rasional. Karena Rasional adalah batas terendah dalam kreatifitas.
Sumpah ini tak jelas. Mari sudahi, ini hanya sebuah kesembongan diri. Terimakasih April telah mendengarkan kesombongan ini :)
Komentar
Posting Komentar