Keselarasan Bumi dan Manusia

 oke, baru-baru ini gue banyak sekali bertemu orang yang menarik dan keren. salah satunya si Abang ini, yah...pertama kali gue liat dia waktu menjadi moderator di acara masa perkenalan fakultas dan membuat gue tertarik. ini salah satu tulisannya yang tak sengaja gue baca di blog BEM FEM, gak tau kenapa tertarik aja dengan kata-kata dan gaya penulisannya. oke...check it out!

The earth belongs to the living, not to the dead.
Thomas Jefferson
 Ketiadaan akan melahirkan kelestarian sementara kelestarian lahir dari secercah harapan. Adanya makhluk hidup di bumi ini, utamanya manusia, seharusnya berimplikasi positif terhadap keberlangsungan kehidupan. Tugas utama manusia sebagai penjaga atau khalifah di bumi memang mengharuskan kita menjaga kelestarian alam agar kehidupan dapat berjalan dengan seimbang. Nyatanya, di tengah ledakan populasi yang sulit dikendalikan, keberadaan manusia tidak hanya memberikan kebermanfaatan namun juga malapetaka. Mengapa? Ironis memang melihat banyak manusia yang begitu buta akan harta mengeruk kekayaan ala yang ada di perut bumi tanpa berani mempertanggungjawabkan dampak yang ditimbulkannya. Sementara jutaan orang lainnya masih tertatih bahkan hanya demi memenuhi kebutuhan lahiriah semata.

Apakah sebenarnya keberadaan kitalah yang menyebabkan alam raya ini tidak seimbang? Tentu jawabannya tidak. Bayangkan, bagaimana digdayanya suatu bangsa ketika pengelolaan sumber daya nya dapat terbagi adil merata untuk semua penduduknya. Sang pemilik dana tidak seenaknya menggali harta sementara lingkungan sekitarnya terusak oleh perbuatan yang terkadang tak manusiawi. Bumi ini diciptakan untuk bersama, bukan hanya milik suatu pihak saja. Tapi sayangnya, keadaan yang serba kesulitan memaksa manusia hanya menerima apa yang disebut dengan nasib. Ketika kita mampu hidup berdampingan dengan alam sebetulnya sudah cukup. Pencarian sumber-sumber energi baru haruslah sesuai dengan siklus alamiah alam raya. Berbuat seenaknya sehingga banyak bencana melanda mungkin disebabkan pemikiran kita yang belum sejalan dengan kehendak alam. Persoalannya adalah sulit bagi alam untuk menyesuaikan diri dengan kita. Sebab hakekatnya mereka telah ada lebih dulu dan keberadaannyalah yang membuat kehidupan ini tetap ada.

Hari Bumi yang jatuh pada 22 April nanti adalah hari yang dibuat oleh manusia sendiri. Bumi dan segenap isinya tidak mengharapkan apapun dari manusia kecuali apresiasi atas dirinya tanpa saling menyakiti. Berilah kado terindah, bukan materi, tapi hati yang mampu melayani bumi ini. Jangan ada dusta ketika pemberian Tuhan diperuntukkan bagi semua umat-Nya. Semua harus dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemaslahatan bangsa.

Erlangga Ryansha
Kepala Departemen Kajian Strategis BEM FEM IPB 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-cerita Horor dan Hantu di Kampus IPB

Nama-Nama Murid Hogwart dan Tokoh Harry Potter

Ih wow.... Ketupat and Final destination......!!!!