Cinta Itu Masalah Hati dan Rasa
Bicara soal cinta, sepertinya
bakalan menjadi topic yang gak pernah habis buat dibahas dan bakalan menjadi
sensitive bagi orang-orang yang teraniaya kaya gue (red: jomblo). Walau kata
ini terdengar sangat menderita, tapi jujur gue gak menderita kok. Yang gue
bilang 50:50 deh. Bisa dibilang gue menikmati hidup gue yang sekarang, enjoy
dan bebas. Dan bisa dibilang jika gue memiliki sesuatu yang kurang dalam hidup
ini, yaaa…apalagi kekurang bahan buat dibahas jika berkumpul dengan orang yang
pacaran. Hahaha
Cinta itu masalah hati, cinta itu
masalah rasa. Dan itu terasa banget. Dan itu jelas gak bisa dipaksa, dihapus
disiram dan dimakan buat buka.
“Kau tahu rasa itu sangat nakal, dia
terungkap secara frontal, merasuk dalam pikiran dan mental.
Kau tahu rasa itu sangat nakal, saat dia
masih terasa kental, menghujam hati dan raga menjadi brutal.
Kau tahu rasa itu sangat nakal. Dia terbuat
dari metal, tidak akan mudah untuk bisa ditempal.
Kau tahu rasa itu sangat nakal, andai saja
dia seperti bantal, pastinya akan membuatku menghayal.
Ya, tentunya kau tahu rasa itu sangat nakal.
Dia frontal, kental, metal dan seperti bantal”
Ya, sepenggal kata-kata yang
sengaja dibikin sok puitis agar terasa bahwa cinta itu memang soal rasa dan
hati. Bagi kamu yang katanya udah mengerti soal cinta pasti tahu, dan tentunya
lebih tahu daripada gue yang hanya seorang jomblo sok tahu. Kadang ada benarnya
juga sih, kadang orang seperti lebih tahu bagaimana cara hidup kita yang
seharusnya padahal dia tak bisa mengurus dirinya sendiri.
Komentar
Posting Komentar