sorry, best friend

         saat gua nulis ini, mungkin apa yang gua rasa akan jadi lebih baik. rasanya saat ini gua tak punya tempat berbagi. tempat yang cocok nerima ini semua. gua udah berusaha untuk lebih baik, tapi itu tak bisa . gua tau, ini semua salah, dan gua tahu semua gak benar. apa yang di katakan si epan juga benar. saatnya buat tegur sapa, tapi gua belum bisa. saat gua gak ketemu sama dia , gua ngerasa harus, dan kan nyapa dia tapi ujung2nya saat ketemu dan udah waktunya gua akan nunda itu semua. ini sungguh menybalkan...sangat menyebalkan. lebih menyebalkan daripada gua harus bertemu avie dan adha.
        rasanya gua gak ingin semua ini terjadi, gua pikir semua hanya sekredar marah biasa, sekedar marah sessat tapi kaiaknya itu semua gak benar. rasanya lebih bodoh dari seorang naruto yang terus berharap kembalinya sasuke sebagai temannya. gua selalu berpikir kalo itu hanya canda gurau yang selalu gua lempaerkan kepada dia. sebagai cemoohan yang gak ada artinya. gua pikir semua itu lebih mudah.
       tapi , nyatanya tak seperti itu. gua kira gua mengenal dia lebih dari seorang teman, gua sangka gua mengenalnya sebagi seorang saudara yang akan selalu mengerti. itu sangat jelas saat sony bilang kalo dia marah bukan masalah yang itu. gua nemuin jawabannya. bahwa gua tak lebih mengenal dia, walaupun persahabatan kita udah lama. apa dia masih ingat semua kisah persahabatan kita. gua seharusnya lebih paham dia. dia gak akan semarah itu kepada gua kalo masalahnya soal cemooh.
      gua menghitung hari. gua hitung udah berapa hari gua gak tegur sapa dengannya. rasanya sungguh sakit, hari gua rasanya suram. mungkin gua akan memilih kesuraman pada saat masih bangku mts, pada saat akhir2 sekolah. karena kesuraman itu gak menyita hari dan watu gua untuk merenungi nasib. daripada kesuraman sma sekarang. saat awal sma semua mungkin adalah baik, tapi akhirnya suram juga. gua emang bodoh.
       hari ini saja, gua udah ada niat buat nemui dia dengan pergi kerumahnya. tapi, itu gak terjadi. gua malah lebih memilih pulang daripada ngeliat pawai hari ini dengannya. gua memilih hal itu karena gua gak tahan harus diam2 dengannya yang padahal ada dihadapan gua. gua udah berusaha untuk ngalah dan meredam ego gua. tapi, itu semua sia2. saat sony bilang kalo dia marah bukan karena hal itu, gua berusaha untuk memperbaikinya. gua udah ancang2 rencana, agar bisa mulai dulu dengan balikin novelnya yang gua pinjam. novel itu akhirnya gua balikin dengan gua nyapa dia sambil bilang terimakasih. tapi ternyata itu sia2. semua gak jadi lebih baik. dia gak juga lebih peduli. padahal gua pikir dia sama dengan teman teman lain. saat gua marah soni, sonilah yang paham dan gua minta maaf dan nyapa. saat sama epan gua juga diam2 tapi gak sampai segininya karena epan lebih paham situasi. tapi mengapa dia gak seperti itu. gua emang berpikir kalo dia seperti sasuke yang gak akan memulai dan ngungkapin sesuatu yang dia rasa. dan gua sebagai naruto yang bodoh. yang sangat2 bodoh. saat ini gua hanya bisa nyesali semua. semua yang ada. sesal karena orang2 yang gua sayang. apa gua harus berbuat salah pada setiap orang yang gua anggap, sudah cukup dengan avie yang harus gua sesali, untuk harry mungkin gua gak sanggup. walau dibilang lebay dan bodoh pun tak apa. karena itulah sebenarnya gua rasa. apa gua harus balik ke tempat epan lagi, dan bilang kalo motor gua udah ada dan gua bareng mereka lagi....gua emang bodoh.....!!! gua idiot...

AKU TAK BISA LAGI MEMAHAMIMU, SASUKE....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-cerita Horor dan Hantu di Kampus IPB

Nama-Nama Murid Hogwart dan Tokoh Harry Potter

The Last Stories about Jobseeker for The Night!