Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Sindiran

Kanai sindia jo kawan surang? yo, biasa. soalnyo memang pakai perasaan. Manalepon pacar? yo, biasa. heh heh heh nan keren tu nasehat "Positif" Setujuuuu, ko baru sasuai dan ngarti. :D

Boredom

yaa, menjadi mahasiswa tingkat akhir itu membosankan. kuliah cuma 2 hari, dan sisanya ga ngapa-ngapain. Ya, mungkin hari ini puncaknya. Setidaknya sebelumnya cuma ga ada kuliah, sekarang mulai ga ada teman. ya, karena sesorang di sana itu juga jauh, yaa..ga ada siapa-siapa yang mau diajak main, jalan makan atau sebagainya. Ditambah lagi temen dekat udah punya gebetan, jadi kalo diajak main malah ga bisa dan akhirnya tinggallah sendiri di rumah dengan rasa kebosanan. Berasa banget bosennya. kerjaan ya ngenet, kalo pun mau turlap, ah belum juga bisa. kemaren baru sempat ambil data dikit, biasa birokrasi. yaudah, intinya itu pikirkan sesuatu yang dapat membuat diri ini sibuk ga bosan yang imbasnya malas ngapa-ngapain. dipaksain aja buat ngerjain apa kek. yang jelas weekend ini harus balik jakarta, setidaknya kalo ketemu keluarga juga ga bakalan bosen. soalnya juga udah ketebak kalo tetap di bogor pasti bosen, ditinggal sendiri. Dayat sibuk pacaran, dendy sibuk organisasi. Mungkin wak

Detik

Detik terus berjalan, perlahan semua hal tertinggal. Perlahan semua mulai berubah. Sepertinya sudah saatnya untuk berpindah, berpindah ke masa yang sangat menakutkan. Ah, mahasiswa tingkat akhir. Setiap hari hanya ditanya, kapan wisuda? ini baru semester 7 belum ada semangat. Ah, mahasiswa tingkat akhir. Setiap hari tak ada pencapaian. Masih sama. Ayolah fadli semangat lagi seperti awal semester baru. Seperti butuh suasana baru. 

Kosong

Halo fadli! kehilangan jati dirikah? kehilangan semangatkah? Pernah merasa semuanya biasa aja? tidak ada sesuatu yang menarik. Tidak bahagia, tidak juga sedih. Sepertinya Kosong. Kosong dan semakin kosong.

Terjebak kebosanan

Selamat malam dear, judul malem ini terjebak dalam kebosanan. itulah yang sedang gue alami, ya sedikit bersyukur aja daripada gue harus terjebak dalam nostaligia kayak lagunya raisa. Tapi kalo ngebahas kejebak nostalgia, kayaknya emang jauh deh. lagian sama siapa harus bernostalgia. dia lagi dan dia lagi. yaaa begitulah kalo udah berada dalam kondisi "kejebak" awalnya kejebak kebosanan dan ujung2nya harus kejebak nostalgia.  Nyatanya aja karna ga ada kerjaan akhirnya memutuskan untuk chat salah satu contact yang ga sengaja kepencet tombol "ping" dan dimulailah percakapan yang membosankan dengan satu kalimat pembukaan yang pilihannya hanya 2 "apa kabar?" atau "lagi ngapain". Shit bangetlah kalo udah mulai chat dengan nada berikut dan akhir percakapan selalu krik krik karena takut terjebak nostalgia kalo kayak harus bahas satu kejadian. dan dalam pikiran gue "sudahi saja chattingnya biar ramai, biar gaduh sampai gaduh" (apa ini man)

S2 atau Kerja?

Gambar
Akhirnya...semester 7 datang juga. Jadwal kuliah gue untuk semester ini jelas2 banget sudah tidak padet lagi dan hanya perlu ke kampus 2 kali dalam seminggu. Itu udah ibarat libur dalam kondisi weekend. Oke, kenapa judul postingan sekarang itu "S2 atau kerja"? ya, gue yakin bagi lo yang udah merasa memasuki fase mahasiswa tingkat akhir mungkin hal ini bakalan menjadi trending topik selain ngurusin skripsi dan bersiap digebukin sama kata-kata "kapan wisuda?".  Dan setelah gue pikir2 akhirny gue mantap dengan pilihan gue. Kalo emang gue ga dapat rejeki untuk lanjut studi di luar ngeri maka gue harus kerja. Kalo hanya jadi S2 tetap di Indonesia...jelas pilihan gue tetap sama yaitu gue harus kerja. So, untuk targetan awal berarti harus bisa dapet beasiswa ke luar negeri atau nyari kerja yang mapan dalam negeri. Hmm...ini berkat gue ga sengaja buka fb dan baca status komti gue yang kayak gini :  dan setelah baca ini ternyata emang banyak pertimbangan juga b

Tulisan 2011, File lama!

Di tengah KKP ga sengaja buka-buka file-file laptop eh ternyata ketemu sebuah file yang dibikin tahun 2011 pas pertama masuk IPB kalo ga salah. Dan pas buka isinya tentang cerita memulai waktu SMA bersama AIA AKA dan alur ceritanya flashback dari pertama masuk SMA. Hmm..hasil tulisannya tidak terlalu jelek saat ditulis di tahun 2011.  Sekarang masih ragu mau ngelanjutin ato ga. hehe. Dilema Hari dan Kenangan Bogor, 27 juni 2011 A wan bergumpal di langit kota yang sejuk ini, hujan seperti segan untuk turun meskipun kota ini disebut dengan kota hujan. Gerimis mulai menemani perjalanan panjangku ke sini. Gagang koper yang masih kupegang erat di tangan . E mber, bantal dan guling pun setia menemani perjalananku. Aku masih tak menyangka aku berada di sini hari ini. "Assalamua'laikum, Selamat datang. M au registrasi kamar?" kata seorang laki-laki yang jelas dari raut wajahnya selalu nampak ceria. Umurnya tidak jauh beda denganku. " B oleh lihat suratnya?&qu

Produktif ga produktif

setelah sekian hari buka blog ini dan niatan buat nulis sesuatu tapi ujung2nya ditutup lagi. tiba2 kehilangan semangat dan niatan buat nulis sesuatu tapi yasudahlah. haha gue sekarang udah di sukabumi lagi. yahh, masih sama kayak testimonial yang awal gabut dan membosankan. mau jalani program tapi bingung mau diapain. Punya temen2 yang sedikit dan kurang sosialisasi. Tapi mau kayak gimana kalo ga ada yang ngajak sosialisasi juga susah kali. Seharusnya desa juga lebih open, kita mah orang baru dan ga ngerti apa-apa yaaa jadinya kayak gini. masih sisa 23 hari. gue masih menghitung. karena alasan diatas ya akhirnya gue ngerapiin draf proposal skripsi gue deh, dan gue udah fix ngambil judul analisis pendapatan usahatani dan pemasaran tanaman hias krisan di desa ini. Semoga aja lancar, dan gue yakin lancar karena udah ada jalan buat ngambil data. Kenalan sama ketua gapoktan dan dia open dan masih muda makanya mudah banget buat sharing2 gitu.. Gue yakin bisa nyelesain dalam semeste

The Last Holiday

Daaannn akhirnya liburan lebaran pun kelar. Mau cerita apa ? banyak tapi sedang tidak ingin menulis banyak malam ini. Sebelumnya sempat nulis tengah malem tapi sayang ternyata batre handphone buat teter abis dan semuanya ga ke publish. Karena itu jadi males lagi nulis panjang lebar. Oke udah dulu ya.

Terakhir itu berarti

Terakhir? terkadang memang menjadi posisi yang paling indah dan paling baik. Yang pertama bisa saja dilupakan karena adanya yang terakhir. Hal yang akan selalu diingat biasanya adalah mereka yang menjadi pertama ataupun yang terakhir. Kalopun memilih berada diantara pertama dan terakhir, saat ini gue akan memilih menjadi yang terakhir.  Kenapa malam ini gue mau membahas tentang hal yang disebut dengan "Terakhir"? ya karena ini malam terakhir gue di Sukabumi sebelum kembali lagi setelah lebaran. Masih dalam suasana KKP. Dan itu masih hal yang sama.  Dan kenapa malam ini gue membahas dengan tema "Terakhir itu berarti"? ya, karena gue rasa di hidup ini memang yang terakhirlah yang berarti dibandingkan yang pertama. ya, Gue anak bungsu di antara banyak saudara, dan gue selalu ingin menjadi orang yang berarti dalam keluarga tapi bukan berarti yang lainnya tidak. Gue hanya ingin menjadi anak yang dapat dibanggakan orang tua ataupun menjadi adik yang patuh kepada

Ini (Bukan) Kecurangan

Hai dear, sekarang gue lagi nikmati wifi gratis di stasiun Sukabumi. Tanpa sengaja nemu flash zone dan ngakses dengan sesuka hati. Dan itu rasaya adalah sebuah nikmat yang luar biasa di saat ramadhan. haha. Tapi agak sayang juga sih, ini perdana gue make flash zone dan ternyata ada batasan kuota. yaiyalah, tadi make ga pake perasaan, baru nyampe hidupin laptop, buka youtube, download pake IDM. Hmm..lo tau kecepatan wifi dengan flash zone berapa? 3 MB/second. haha. Anjiirrr, gila banget. Coba kalo aja paket gue secepat itu, ato internet di rumah secepat itu pasti udah pada puas banget gunain internet. So, kenapa gue sekarang berada di stasiun Sukabumi? ya, karena gue lagi lakuin kecurangin nih. HAHAHA. lagi-lagi gue bolos dan cabut dari lokasi mengabdi di Desa Limbangan. Hmm..mau dibilang apa, ini juga bukan cuma gue yang curang kok. Sebanarnya sih ga boleh mengumbar-umbar kecurangan. Soalnya pasti agak berisiko kalo nanti diketahui pihak kampus dan adanya penggurangan nilai. Tapi

Everything Has Changed

Semakin banyak kesalahan yang lo perbuat maka semakin besar penyesalan dari diri lo. Ya, mungkin itu yag gue rasakan. Melihat orang sekitar yang semakin taat dan semakin baik mungkin menjadi motivasi sendiri dan memberikan penyadaran sendiri dalam hidup lo. Memang tak bisa dipungkiri, lo harus berubah hanya karena diri lo sendiri. Seperti Qoute ini: " Jangan pernah berniat berubah demi seseorang. Tapi, berubahlah demi dirimu sendiri. Karena, ketika dia yang kamu jadikan alasan berubah tidak lagi sesuai dengan apa yang kamu harapkan atau justru sebenarnya tidak pernah menjadi seperti yang kamu bayangkan maka perubahan itu akan terasa sia-sia. Perubahan itu hanya seperti membuang-buang waktu. Berubahlah.. demi dirimu sendiri, demi kebaikanmu."  Mungkin gue sedikit belajar tentang indahnya kebersamaan , indahnya saling mengingatkan dan indahnya berlomba-lomba dalam kebaikan. Gue belajar dari seseorang untuk tetap berjalan, tetap semangat, tetap menjadi lebih baik lagi. Atau

You are not alone

Akhir-akhir ini merasa sangat sendiri, ya, terlalu bosan, jenuh dan lainnya. gue sedang benci dengan orang-orang yang ada di sekitar gue, tapi lebih benci lagi dengan diri sendiri. ingin banget menyendiri seperti saat ini lalu menghilangkan semua beban pikiran daripada harus di kontrakan dan selalu merasa aneh. yah, ini puncak dari kesensitifan gue sudah cukup dan selesai. jalani saja, nanti juga capek sendiri.

Posisi

Hai Dear, Malam ini gue abis diskusi panjang. Ya, sebenarny diskusi kepada permasalahan Himaparis, tapi bagi gue malam ini lebih dari itu. Bagi gue malam ini gue belajar tentang lebih mengenal diri dan karakter sekaligus cara pandang dan memposisikan diri yang tepat sehingga bersikap yang benar. Masih ingat dengan isi blog gue? ya, sebagian besar gue memang bercerita tentang teman. Dan setelah gue sadari bahwa cara memposisikan atau cara pandang gue dalam berteman atau bersahabat itu menurut gue kurang tepat. Entah kenapa gue berkesimpulan begitu, gue tidak tahu tapi gue rasa itu benar. Ketika lu adalah seorang cowok pasti lu sadar bahwa kodrat lu harus dilengkapi seorang wanita dan harus diakui bahwa lu harus menunggu waktu yang tepat dalam pelaksanaannya. Cumaaa, dalam menuju pelaksanaannya lu harus sadar bahwa hal itu harus membuatmu lebih peka dengan cewek. Dan agak disesali, entah ini benar atau tidak tapi harus diakui kalo gue kurang tepat dalam memposisikan diri. Gue tak ta