The Book of Cholin

Aroma fajar yang semakin menjauhkan indera gerakku yang masih tertabuh menikmati sepoi sisa shubuh. Aku kembali teringat satu kenangan indah semasa pertama melihat sosok yang menginspirasi itu. Sosok yang menjadikanku seperti sekarang ini. Sampai saat ini aku masih mengingatnya, aku terus menjadikannya motivasiku sampai detak jam yang terus berputar. Wanita itu...wanita berjilbab yang melantunkan ayat-ayat-Nya dengan merdu di balik ruangan itu. Saat itu hatiku berkata bahwa aku ingin menjadi seperti dirinya. Aku semakin terlarut dalam buaian shubuh ketika fajar mulai menampakan kilauannya dan aku melangkah hari ini dengan mengucapkan Bismillah .             Aktivitas yang kujalani hari ini akan kuserahkan hanya untuk beribadah kepadaNya, ketika kicauan burung di samping jendela mulai merayu-rayu indah di telingaku. Hari ini, hari pertamaku menjalani hari-hari sibukku setelah menjalani liburan indahku di negeri seberang. Susu panas buatanku mengalir indah di tenggorokan dan sehelai

Menulis adalah separuh dari kehidupanku. aku mencoba menulis apa yang kulihat dan kudengar. aku menulis semua dan mencoba mengekpresikannya dalam bentuk tulisan-tulisan manja yang menoreh hatiku. hari itu aku melihat selembar kertas yang bergilir berpindah dari tangan ke tangan. di kelas ekonomi. yah, aku kembali mencoba menguatkan hati untuk mencoba kembali menulis. kembali menguatkan hati yang telah lama aku tinggalkan berdiam sepi di sudut ruang hati.  Entah apa yang aku pikirkan sampai aku mau kembali meminta sudut hati yang telah lama aku tinggalkan bertemankan sepi. Aku tuliskan nama dalam formulir itu untuk mengikuti lomba yang diadakan Ikatan Mahasiswa Muslim TPB IPB (IKMT). Dengan kekuatan hati, aku mengejar deadline 4 hari memulai menulis sajak-sajak dan cerita indah dari seorang wanita yang sangat memberikanku inspirasi. Wanita itu adalah Mardhiyan Novita MZ. seorang teman yang pernah kuceritakan dalam postingan sebelumnya. Wanita yang luar biasa. Aku meminta i

Terik sinar mentari selalu bersinar seindah bayanganku menari disetiap langkah yang ingin kuselipkan doa-doa indah untuk hari ini. Bogor, hari ini tidak mau menangis lagi. Apakah karena jemuranku yang tak kunjung kering sehingga hawa panasnya mentari tak muncul hari ini? tentunya tidak. Seperti sajak yang ingin kuukir di atas batu sebagai hiasan keybord komputer ini, aku ingin mengungkapkan hari ini akan indah. Aku hanya ingin mencoba lebih baik, mencoba kembali bersajak seperti masa-masa laluku yang menawan hati. Dia membuatku kembali bersinar layaknya mentari hari ini. Dia inspirasiku, dia motivatorku, dia adalah yang ingin sekali aku lampaui. Ketika dia yang slalu mengabariku dengan sajak-sajak indahnya disetiap untaian tulisannya, selayak itu pula aku ingin mengabarkan bahwa aku juga ingin seperti dia. Aku akan mencoba menjadi seperti dirimu. Aku sellu membaca sajaknya. Aku selalu merindukan sajakmu setiap kali aku mencoba mengingatmu. Kali ini aku hanya ingin mengatakan

Saya memulai meminati blogging baru akhir-akhir ini, walaupun sebenarnya sejak kelas 1 SMA saya sudah memulainya. Saat pertama memulai blogging hanya merasa hal ini tidak terlalu penting, tapi akhir-akhir ini jika dalam seminggu saya tidak posting ke Blog ini saya merasa ada yang kurang. Bagi setiap pribadi, saya yakin pasti memiliki tujuan untuk apa mereka melakukan kegiatan ini. Bisa saja itu bertujuan untuk berbagi informasi, mencari penghasilan, menyalurkan hobi dan memberikan kepuasan diri sendiri. Bagi saya sendiri, kegiatan ini bertujuan hanya sekedar untuk memberikan kepuasan bagi diri saya sendiri. Setiap kali saya tidak tahu mau melakukan apa atau merasa sangat galau saya akan menuangkan semuanya ke dalam tulisan blog ini. Ketika sudah melakukan hal itu, semuanya terasa menjadi lebih baik. Saya akui, saya memang tidak mahir dalam mengunakan dan mengeksplor blog ini. Hal itu dapat dilihat dari tampilannya yang tidak menarik, bahkan bagi banyak orang berpendapat

Berwirausaha harus diawali dari sesutu yang kecil/sederhana, disenangi/ hobi, dekat dengan lingkungan kita, kemudian kita amati, tiru dan modifikasi. Begitulah pesan yang disampaikan oleh pembicara dan dosen ketika saya memasuki kelas Dasar-Dasar Bisnis yang saya dapat setiap hari Jumat di kelas R4 TPB IPB. Saya sebagai seorang mahasiswa Ekonomi setidaknya saya sedikit menyadari dan berkeinginan untuk terjun dalam dunia bisnis. Walau sekarang belum terlalu tertarik dan malah bisa dikatakan takut dengan berwirausaha tapi tidak ada salahnya untuk mencoba juga sih. Bukan hanya sebagai seorang mahasiswa ekonomi saja yang membuat saya agak tertarik sedikit membahas tentang wirausaha ini. Alasan lainnya adalah karena saya ada seorang anak minang yang setiap orang sudah tahu bahwa orang minang mempunyai budaya dagang. Jadi, merasa agak malu dan minder aja ketika ada kalimat itu, tapi kita tidak seperti itu. “Tidak akan miskin dengan bersedekah dan tidak akan menjadi bodo

Baru sadar ketika pertama kali masuk kuliah Bahasa Indonesia di kelas R4 TPB IPB bahwa saya sebagai seorang warga Indonesia tidak memahami dan mengetahui secara benar tentang bahasa bangsa sendiri. Agak terlihat menyedihkan saat kita sering mengunakan bahasa Indonesia dalam keseharian ternyata ketika belajar bahasa sendiri masih banyak terdapat kesalahan dan ketidaktahuan tentang EYD dalam bahasa Indonesia. Semenjak bertemu dosen yang bisa dikatakan killer, ya benar ! dosen yang lebih mengerikan dari semua dosen yang ada di semester ini. Rasanya itu lebih bisa mengerti dan memaknai sekaligus menghargai bahasa sendiri. Yah, setidaknya sekarang berusaha mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena saya tahu kalau ini akan membantu sekali dalam menjalani kehidupan. Kata dosen " Pribadi seseorang dapat dinilai dari tata bahasa yang dia gunakan. Jadi, cobalah berbahasa yang baik dan benar". Kalau dipikirkan itu emang benar. Sekarang sedang mencoba berbahasa

Happy birthday to me, happy birthday to me, happy birthday..... Satu Maret 2012, umurku berkurang hitungnya dan berjumlah angkanya. Sembilan belas tahun telah berlalu, haruskah ini disebut singkat atau terlalu cepat? Ketika dulu merasa masih menjadi seorang anak kecil yang selalu menjalani hidup tanpa beban, sekarang terasa lebih mengerti apa tujuan hidup yang sebenarnya. apakah ini yang disebut dengan pendewasaan? atau hanya sekedar perjalanan hidup biasa. Berharap di tahun ini menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dalam segala hal. Amin *setidaknya ulang tahun kali ini dirayakan bersama kehidupan yang baru, bersama temen lorong 3 C1 Asrama TPB IPB  Selain itu, terima kasih saya ucapkan untuk teman-teman yang memberikan ucapan dan doanya. terutama teman, kelas R4, Lorong 3, Aia Aka, F3, Facebook, dan Twitter. makasih ya :D